BUC5GfM5GSOlGSC7GSC0TpG=

Kabur ke Dubai Gagal, Warga Ukraina Otak Pabrik Narkoba Ditangkap

NEWS,XPERS.ID , Jakarta – Roman Nazarenco (RN), warga negara Ukraina yang menjadi otak jaringan narkoba internasional, akhirnya berhasil ditangkap setelah buron selama beberapa bulan. RN ditangkap di Thailand saat hendak kabur ke Dubai, dalam operasi gabungan antara Bareskrim Polri, Hubinter, dan Imigrasi Thailand. Kini, RN menghadapi ancaman hukuman mati atas keterlibatannya dalam pengoperasian laboratorium narkoba di Canggu, Bali.

Menurut Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa, RN melanggar Pasal 114 subsider 112, subsider 127 UU Narkotika, dengan ancaman hukuman mati, hukuman penjara minimal lima tahun, serta denda Rp10 miliar. “Tersangka saat ini sudah kami bawa ke Indonesia untuk penyelidikan lebih lanjut,” ungkap Mukti pada Minggu (22/12/2024).

RN diduga menjadi pengendali dari laboratorium narkoba rahasia yang ditemukan di sebuah vila mewah di Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Vila tersebut digunakan oleh jaringan narkoba untuk memproduksi narkotika dalam skala besar, dengan memanfaatkan basement sebagai lokasi dua laboratorium rahasia. Ini adalah kali pertama laboratorium narkoba jenis ini ditemukan di Indonesia.

Pengungkapan laboratorium ini bermula dari penggerebekan yang dilakukan pada Mei 2024. Dalam operasi tersebut, polisi menangkap tiga pelaku lainnya, yaitu dua warga negara Ukraina bersaudara kembar, Ivan Volovod dan Mikhayla Volovod, serta seorang warga negara Rusia bernama Konstantin Krutz. Ketiganya diduga menjadi operator utama laboratorium tersebut sebelum polisi memburu RN, yang diketahui menjadi otak dari operasi ini.

Modus operandi jaringan ini cukup canggih. Mereka memilih lokasi vila mewah di kawasan wisata populer seperti Canggu, di tengah pemukiman penduduk, sebagai kamuflase untuk menyembunyikan aktivitas ilegal mereka. Dalam penggerebekan, polisi juga menyita berbagai alat produksi, bahan kimia berbahaya, dan narkotika siap edar, yang nilainya diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Keberhasilan pengungkapan kasus ini menjadi bukti bahwa Indonesia tidak main-main dalam memberantas peredaran narkoba, terutama yang melibatkan jaringan internasional. Bali, sebagai destinasi wisata dunia, kerap menjadi target sindikat narkotika karena tingginya jumlah wisatawan asing. Namun, kerja sama lintas negara menunjukkan bahwa ruang gerak sindikat semakin sempit.

Kasus ini menjadi peringatan keras bagi pelaku kejahatan narkoba dan pengingat akan pentingnya pengawasan terhadap warga asing yang tinggal di Indonesia. Aparat diharapkan dapat meningkatkan pengawasan serta koordinasi internasional untuk mencegah kejahatan serupa di masa depan.[AZ]


Komentar0

Type above and press Enter to search.